Tiap musim di Jepang memiliki keunikan tersendiri dan menawarkan pemandangan khas negeri tersebut. Tak hanya itu, festival-festival tersebut menawarkan peluang menarik untuk menemukan budaya Jepang yang otentik. Jepang tahu bagaimana merayakan festival dengan gaya spektakuler dan terdapat beragam festival musim gugur untuk semua pengunjung.
Festival-Festival Musim Gugur di Jepang
Musim gugur merupakan salah satu musim terbaik untuk mengunjungi Jepang karena pengunjung akan menyaksikan pemandangan perubahan warna. Warna hijau daun akan berubah menjadi warna merah, emas, oranye, dan kuning yang spektakuler. Ada juga pertunjukan musik, tarian, kembang api, dan makanan lezat. Berikut ulasan Festival yang diselenggarakan pada saat musim gugur di Jepang.
-
Festival Kishiwada Danjiri
Festifal kishiwada danjiri dilaksanakan 2 kali pada pertengahan september pada hari pertama pada pukul 06.00-10.00 pagi dan hari kedua dilaksanakan pada pukul 09.00-10.00 pagi. Nakama pongo bisa melihat festival ini pada Kota Kishiwada, Osaka, yang terletak dekat dengan Stasiun Kishiwada.
Pada dasarnya Danjiri matsuri merupakan festival yang bertujuan agar panen berlimpah pada saat musim gugur. Pada festival ini peserta festival akan menarik bangunan tradisional yang dibuat mirip dengan kuil atau candi yang dinamakan Danjiri. Danjiri memiliki ukiran dan hiasan ornamen yang rumit.
Festival Danjiri yang diselenggarakan di Osaka dianggap sebagai yang paling menarik dan dinamis di bandingkan dengan kota-kota lain. Danjiri dipasang di gerobak yang akan ditarik dengan tali dan diarak oleh banyak orang di sepanjang jalan kota. Pesertanya bisa mencapai seribu orang.
Di kota Kishiwada yang ada di wilayah Osaka, tim penarik Danjiri akan menarik gerobak danjiri mereka secepat mungkin. Seorang pemimpin tim berdiri di atap bangunan yang menyemangati tim saat gerobak itu menyusuri jalan-jalan dan sudut-sudutnya.
Festival ini setara dengan festival San Fermin di kota Pamplona, Barcelona yang menyebabkan banyak orang cedera per tahunnya dan bahkan sesekali menyebabkan korban jiwa. Danjiri pun sama karena peserta harus bisa menjaga keseimbangan Danjiri yang cukup berat tersebut.
-
Festival Kichijoji
Festival Kichijoji merupakan Festival Musim Gugur tahunan. Acaranya diselenggarakan di dekat Stasiun Kichijoji, Tokyo pada pukul 01.00-05.30 sore. Penyelenggarakan festival ini dilakukan di minggu kedua September. Awal musim gugur disambut dengan parade yang meriah yang membawa kuil mikoshi melalui pusat kota.
Perayaan Festival Kichijoji dimulai pada tahun 1972 dan semenjak itu festival ini terus berkembang popularitas dan ukurannya. Sekarang ada 10 tim prosesi yang memiliki nyanyian, kostum, dan ritme mereka sendiri. Tim-tim tersebut saling bersaing untuk mendapatkan mahkota.
Di hari pertama festival, mikoshi yaitu miniatur kuil, dari berbagai lingkungan Kichijoji akan diarak dan berdesak-desakan di jalanan. Acara akan berakhir di depan stasiun di Heiwa Dori. Pada hari berikutnya, fokus bergeser ke kuil Musashino Hachimangu untuk festival utama.
-
Festival Asakusa Tori no Ichi
Tori no Ichi merupakan festival untuk berdoa demi keberuntungan dan kesuksesan bisnis yang lebih baik. Festival ini diadakan di Kuil Ohtori juga Chokokuji dan keduanya berdiri berdampingan. Festival ini dimulai oleh suara Ichiban Daiko, drum yang dipukul sebagai tanda acara dimulai, pada pukul 12 pagi.
Festival ini diselenggarakan selama 24 jam. Orang-orang banyak yang ingin membeli engi-kumade, yaitu semacam penggaruk pembawa keberuntungan yang dihiasi dengan perhiasan emas dan perak untuk mengundang keberuntungan.
Puncak acara ini pada malam hari yaitu saat lentera menyala dan engi-kumade bersinar dalam gelap. Terdapat lebih dari 500 kios yang berjajar di acara tersebut, sementara jumlah pengunjung melebihi 800.000 orang tiap tahunnya. Datanglah pagi hari agar bisa menikmati festival sebelum dipenuhi orang.
-
Festival Takayama
Festival takayama dilaksanakan 2 kali yaitu pada tanggl 9 dan tanggal 10 Oktober dengsn 4 waktu, yaitu Kereta pawai: 09: 00 – 16:00, Pertunjukan Karakuri: 11:00 – 14:00, Prosesi Mikoshi: 13:00 – 16:00, Festival Malam: 18:00 – 21:00.
Festival musim gugur Takayama diadakan di Kuil Sakurayama Hachiman di Gifu. Festival ini dikatakan sebagai salah satu festival paling indah dan menakjubkan di Jepang. Sebelas wahana pawai dihias secara teliti dengan Karakuri ningyo, boneka yang tampak hidup yang bisa bergerak dengan luar biasa.
Ukiran kayu yang berwarna-warni juga mempesona dan sebanyak 100 lentera di setiap wahana pawai bercerita tentang sejarah dan budaya Takayama. Warna, bahan dan keterampilan ahli dari masing-masing yatai atau “wahana pawai” merupakan kesaksian untuk kerumitan setiap pembuatannya.
-
Festival Nagasaki Kunchi
Festival ini merupakan paling terkenal di prefektur Nagasaki. Festival Nagasaki Kunchi berlangsung sekitar tanggal 7 hingga 9 Oktober setiap tahunnya pada jam 07.00 sampai pukul 08.00. Perayaan ini menggabungkan campuran tradisi Belanda dan Cina, karena kedua negara memiliki dampak budaya yang besar pada wilayah tersebut.
Pertunjukkan yang paling terkenal yaitu “Ja Odori,” yang juga dikenal sebagai tarian naga atau ular. Saksikan juga festival kereta pawai yang berwarna-warni yang berbentuk seperti kapal-kapal Eropa. Tempat utama Festival Kunchi yaitu Kuil Suwa, beberapa langkah dari halte trem Suwa Jinja-mae.
Tempat lainnya yang juga menarik adalah panggung Otabijo di Nagasaki tengah, tempat pengunjung bisa menemukan kios-kios jalanan, Kuil Yasaka, dan Kokaidomae Plaza. Untuk memaksimalkan parade dan mendapatkan suasana yang baik, cobalah berkeliling di antara semuanya!
-
Festival Jidai
Salah satu dari tiga festival besar Kyoto adalah Jidai Matsuri. Festival ini biasanya diadakan pada 22 Oktober setiap tahunnya dari pukul 07.00 sampai 04.00 sore. Jidai Matsuri merupakan pawai mikosi atau miniatur kuil yang diikuti oleh prosesi kostum pakaian tradisional Jepang dari tiap zaman.
Festival ini dimulai dari Kyoto Imperial Palace menuju ke Kuil Heian-jingu. Acara dimulai pada siang hari dan berakhir kira-kira pukul 2 atau 3 sore. Pada parade ini pengunjung berkesempatan untuk melihat penduduk lokal dan geiko – geisha milik Kyoto – mengenakan pakaian kuno dari abad ke-8 hingga ke-20.
-
Festival Lentera Onomichi
Festival lentera onomichi biasanya diselenggarakan pada pertengahan bulan Oktober mulai dari jam 06.00 sore sampai 09.00 malam. Onomichi merupakan kota yang terdaftar sebagai warisan dunia di Laut Pedalaman Seto di Prefektur Hiroshima. Kota ini terkenal sebagai lokasi film klasik Tokyo Story yang disutradarai oleh Yasujiro Ozu. Di kota ini pada tiap musim gugur diadakan Onomichi Akari Matsuri.
Akari berarti cahaya atau lentera. Saat festival, 16 kuil Onomichi dan beberapa lokasi lainnya diterangi oleh lebih dari 30.000 lilin. Festival ini menampilkan kembali kemakmuran Onomichi dan pengunjung bisa merasakan kehangatan Onomichi dan suasana kota melalui cahaya lembut dari lentera.
Gang-gang dan jalan kecil yang menghubungkan kuil dan zona hijau di depan stasiun semuanya menyala dengan lilin. Meskipun festival ini menarik sekitar 150.000 pengunjung setiap tahunnya, organisasinya berskala kecil. Penyelenggaraannya sangat bergantung pada sukarelawan yang membantu.
-
Festival Otsukimi
Tsukimi atau O-tsukimi meupakan festival melihat bulan yang ditemukan di mana-mana selama musim gugur. Perayaan festival ini dilaksanakan pada tanggal 15 bulan ke delapan pada kalender lunar Jepang pada waktu 05:00 sore – 10:00 malam. Kalender matahari, festival ini akan dirayakan berbeda tiap tahunnya.
Zaman dahulu kebiasaan utama bagi orang Jepang adalah mempersembahkan korban pada bulan dan merayakan panen selama Festival Pertengahan Musim Gugur. Kebiasaan ini kembali ke era Heian dan sangat populer sehingga banyak yang merayakannya selama beberapa hari setelah bulan purnama.
Tradisi merayakan kebiasaan ini termasuk mendekorasi rumah dengan rumput pampas dan makan mochi tsukimi. Persembahan untuk bulan purnama dilakukan dengan menampilkan ubi dan sake sementara kacang atau chestnut ditawarkan pada bulan purnama.
Saat perayaan ini, motif bulan purnama dengan kelinci sangat populer karena masyarakat Jepang percaya ada kelinci yang hidup di bulan. Semua kuil di seluruh Jepang merayakan Otsukimi, sehingga pengunjung dapat menghadiri di mana saja. Juga banyak rumah teh melakukan upacara minum teh.
-
Festival Aki no Taisai di Kuil Meiji Jingu
Festival aki no taisai di kuil meiji jingu dilaksanakan mulai tanggal 1 sampai tanggal 3 November. Aki no Taisai atau Festival Musim Gugur Besar, merupakan festival yang merayakan kelahiran Kaisar Meiji. Festival ini dianggap sebagai yang paling penting dari semua acara dan ritual di Kuil Meiji Jingu. Selama festival ini, pengunjung akan dapat menyaksikan seni pertunjukan tradisional Jepang.
Contoh pertunjukan tersebut, seperti Noh, yaitu drama musikal Jepang klasik, Kyogen, yaitu teater komik tradisional Jepang, dan Bugaku, yaitu tarian dan musik istana. Jangan lewatkan acara yabusame, yaitu memanah di atas kuda yang diadakan pada awal November.
-
Festival Shukuba Shinagawa
Pertama kali Festival Shukuba Shinagawa diadakan sekitar 30 tahun yang lalu yang biasanya dilaksanakan pada akhir bulan September dari pukul 11:00 siang – 08:00 malam. Tujuannya adalah untuk meneruskan tradisi dan budaya Shinagawa-juku, yang merupakan pos pertama dari 53 stasiun pos (tempat istirahat dan penginapan) dari jalan raya Tokaido.
Jalan tersebut menghubungkan Nihombashi dengan Kyoto selama periode Edo, yaitu sekitar tahun 1603 – 1868. Selama festival, sekitar 2 km jalan yang tetap mempertahankan aura Edo-nya menjadi tempat pawai orang-orang yang mengenakan pakaian yang mengingatkan kita pada zaman Edo.
Saat festival ini juga ada pertunjukan live drum dan alat musik tiup Jepang yang dilakukan oleh siswa setempat. Pengunjung akan menemukan banyak tempat wisata lainnya di acara tersebut, termasuk stan dan toko yang menjual produk dari seluruh Jepang.
Jepang memiliki 4 musim dan Jepang juga menawarkan banyak festival di tiap musimnya. Tak hanya festival hanami yang dilakukan pada saat musim semi, beberapa festival lainnya pun menarik untuk diikuti silahkan nakama pongo baca festival musim semi melalui website. Contohnya adalah festival-festival di musim gugur yang menyajikan beragam acara yang berhubungan dengan budaya Jepang. Kira-kira saat musim gugur nanti, festival apa yang sangat ingin nakama pongo saksikan dan ikuti? Selain itu nakama pongo juga bisa baca tentang musim gugur di Jepang melalui website
Tiap musim di Jepang memiliki keunikan tersendiri dan menawarkan pemandangan khas negeri tersebut. Tak hanya itu, festival-festival tersebut menawarkan peluang menarik untuk menemukan budaya Jepang yang otentik. Jepang tahu bagaimana merayakan festival dengan gaya spektakuler dan terdapat beragam festival musim gugur untuk semua pengunjung.
Festival-Festival Musim Gugur di Jepang
Musim gugur merupakan salah satu musim terbaik untuk mengunjungi Jepang karena pengunjung akan menyaksikan pemandangan perubahan warna. Warna hijau daun akan berubah menjadi warna merah, emas, oranye, dan kuning yang spektakuler. Ada juga pertunjukan musik, tarian, kembang api, dan makanan lezat. Berikut ulasan Festival yang diselenggarakan pada saat musim gugur di Jepang.
Festival Kishiwada Danjiri
Festifal kishiwada danjiri dilaksanakan 2 kali pada pertengahan september pada hari pertama pada pukul 06.00-10.00 pagi dan hari kedua dilaksanakan pada pukul 09.00-10.00 pagi. Nakama pongo bisa melihat festival ini pada Kota Kishiwada, Osaka, yang terletak dekat dengan Stasiun Kishiwada.
Pada dasarnya Danjiri matsuri merupakan festival yang bertujuan agar panen berlimpah pada saat musim gugur. Pada festival ini peserta festival akan menarik bangunan tradisional yang dibuat mirip dengan kuil atau candi yang dinamakan Danjiri. Danjiri memiliki ukiran dan hiasan ornamen yang rumit.
Festival Danjiri yang diselenggarakan di Osaka dianggap sebagai yang paling menarik dan dinamis di bandingkan dengan kota-kota lain. Danjiri dipasang di gerobak yang akan ditarik dengan tali dan diarak oleh banyak orang di sepanjang jalan kota. Pesertanya bisa mencapai seribu orang.
Di kota Kishiwada yang ada di wilayah Osaka, tim penarik Danjiri akan menarik gerobak danjiri mereka secepat mungkin. Seorang pemimpin tim berdiri di atap bangunan yang menyemangati tim saat gerobak itu menyusuri jalan-jalan dan sudut-sudutnya.
Festival ini setara dengan festival San Fermin di kota Pamplona, Barcelona yang menyebabkan banyak orang cedera per tahunnya dan bahkan sesekali menyebabkan korban jiwa. Danjiri pun sama karena peserta harus bisa menjaga keseimbangan Danjiri yang cukup berat tersebut.
Festival Kichijoji
Festival Kichijoji merupakan Festival Musim Gugur tahunan. Acaranya diselenggarakan di dekat Stasiun Kichijoji, Tokyo pada pukul 01.00-05.30 sore. Penyelenggarakan festival ini dilakukan di minggu kedua September. Awal musim gugur disambut dengan parade yang meriah yang membawa kuil mikoshi melalui pusat kota.
Perayaan Festival Kichijoji dimulai pada tahun 1972 dan semenjak itu festival ini terus berkembang popularitas dan ukurannya. Sekarang ada 10 tim prosesi yang memiliki nyanyian, kostum, dan ritme mereka sendiri. Tim-tim tersebut saling bersaing untuk mendapatkan mahkota.
Di hari pertama festival, mikoshi yaitu miniatur kuil, dari berbagai lingkungan Kichijoji akan diarak dan berdesak-desakan di jalanan. Acara akan berakhir di depan stasiun di Heiwa Dori. Pada hari berikutnya, fokus bergeser ke kuil Musashino Hachimangu untuk festival utama.
Festival Asakusa Tori no Ichi
Tori no Ichi merupakan festival untuk berdoa demi keberuntungan dan kesuksesan bisnis yang lebih baik. Festival ini diadakan di Kuil Ohtori juga Chokokuji dan keduanya berdiri berdampingan. Festival ini dimulai oleh suara Ichiban Daiko, drum yang dipukul sebagai tanda acara dimulai, pada pukul 12 pagi.
Festival ini diselenggarakan selama 24 jam. Orang-orang banyak yang ingin membeli engi-kumade, yaitu semacam penggaruk pembawa keberuntungan yang dihiasi dengan perhiasan emas dan perak untuk mengundang keberuntungan.
Puncak acara ini pada malam hari yaitu saat lentera menyala dan engi-kumade bersinar dalam gelap. Terdapat lebih dari 500 kios yang berjajar di acara tersebut, sementara jumlah pengunjung melebihi 800.000 orang tiap tahunnya. Datanglah pagi hari agar bisa menikmati festival sebelum dipenuhi orang.
Festival Takayama
Festival takayama dilaksanakan 2 kali yaitu pada tanggl 9 dan tanggal 10 Oktober dengsn 4 waktu, yaitu Kereta pawai: 09: 00 – 16:00, Pertunjukan Karakuri: 11:00 – 14:00, Prosesi Mikoshi: 13:00 – 16:00, Festival Malam: 18:00 – 21:00.
Festival musim gugur Takayama diadakan di Kuil Sakurayama Hachiman di Gifu. Festival ini dikatakan sebagai salah satu festival paling indah dan menakjubkan di Jepang. Sebelas wahana pawai dihias secara teliti dengan Karakuri ningyo, boneka yang tampak hidup yang bisa bergerak dengan luar biasa.
Ukiran kayu yang berwarna-warni juga mempesona dan sebanyak 100 lentera di setiap wahana pawai bercerita tentang sejarah dan budaya Takayama. Warna, bahan dan keterampilan ahli dari masing-masing yatai atau “wahana pawai” merupakan kesaksian untuk kerumitan setiap pembuatannya.
Festival Nagasaki Kunchi
Festival ini merupakan paling terkenal di prefektur Nagasaki. Festival Nagasaki Kunchi berlangsung sekitar tanggal 7 hingga 9 Oktober setiap tahunnya pada jam 07.00 sampai pukul 08.00. Perayaan ini menggabungkan campuran tradisi Belanda dan Cina, karena kedua negara memiliki dampak budaya yang besar pada wilayah tersebut.
Pertunjukkan yang paling terkenal yaitu “Ja Odori,” yang juga dikenal sebagai tarian naga atau ular. Saksikan juga festival kereta pawai yang berwarna-warni yang berbentuk seperti kapal-kapal Eropa. Tempat utama Festival Kunchi yaitu Kuil Suwa, beberapa langkah dari halte trem Suwa Jinja-mae.
Tempat lainnya yang juga menarik adalah panggung Otabijo di Nagasaki tengah, tempat pengunjung bisa menemukan kios-kios jalanan, Kuil Yasaka, dan Kokaidomae Plaza. Untuk memaksimalkan parade dan mendapatkan suasana yang baik, cobalah berkeliling di antara semuanya!
Festival Jidai
Salah satu dari tiga festival besar Kyoto adalah Jidai Matsuri. Festival ini biasanya diadakan pada 22 Oktober setiap tahunnya dari pukul 07.00 sampai 04.00 sore. Jidai Matsuri merupakan pawai mikosi atau miniatur kuil yang diikuti oleh prosesi kostum pakaian tradisional Jepang dari tiap zaman.
Festival ini dimulai dari Kyoto Imperial Palace menuju ke Kuil Heian-jingu. Acara dimulai pada siang hari dan berakhir kira-kira pukul 2 atau 3 sore. Pada parade ini pengunjung berkesempatan untuk melihat penduduk lokal dan geiko – geisha milik Kyoto – mengenakan pakaian kuno dari abad ke-8 hingga ke-20.
Festival Lentera Onomichi
Festival lentera onomichi biasanya diselenggarakan pada pertengahan bulan Oktober mulai dari jam 06.00 sore sampai 09.00 malam. Onomichi merupakan kota yang terdaftar sebagai warisan dunia di Laut Pedalaman Seto di Prefektur Hiroshima. Kota ini terkenal sebagai lokasi film klasik Tokyo Story yang disutradarai oleh Yasujiro Ozu. Di kota ini pada tiap musim gugur diadakan Onomichi Akari Matsuri.
Akari berarti cahaya atau lentera. Saat festival, 16 kuil Onomichi dan beberapa lokasi lainnya diterangi oleh lebih dari 30.000 lilin. Festival ini menampilkan kembali kemakmuran Onomichi dan pengunjung bisa merasakan kehangatan Onomichi dan suasana kota melalui cahaya lembut dari lentera.
Gang-gang dan jalan kecil yang menghubungkan kuil dan zona hijau di depan stasiun semuanya menyala dengan lilin. Meskipun festival ini menarik sekitar 150.000 pengunjung setiap tahunnya, organisasinya berskala kecil. Penyelenggaraannya sangat bergantung pada sukarelawan yang membantu.
Festival Otsukimi
Tsukimi atau O-tsukimi meupakan festival melihat bulan yang ditemukan di mana-mana selama musim gugur. Perayaan festival ini dilaksanakan pada tanggal 15 bulan ke delapan pada kalender lunar Jepang pada waktu 05:00 sore – 10:00 malam. Kalender matahari, festival ini akan dirayakan berbeda tiap tahunnya.
Zaman dahulu kebiasaan utama bagi orang Jepang adalah mempersembahkan korban pada bulan dan merayakan panen selama Festival Pertengahan Musim Gugur. Kebiasaan ini kembali ke era Heian dan sangat populer sehingga banyak yang merayakannya selama beberapa hari setelah bulan purnama.
Tradisi merayakan kebiasaan ini termasuk mendekorasi rumah dengan rumput pampas dan makan mochi tsukimi. Persembahan untuk bulan purnama dilakukan dengan menampilkan ubi dan sake sementara kacang atau chestnut ditawarkan pada bulan purnama.
Saat perayaan ini, motif bulan purnama dengan kelinci sangat populer karena masyarakat Jepang percaya ada kelinci yang hidup di bulan. Semua kuil di seluruh Jepang merayakan Otsukimi, sehingga pengunjung dapat menghadiri di mana saja. Juga banyak rumah teh melakukan upacara minum teh.
Festival Aki no Taisai di Kuil Meiji Jingu
Festival aki no taisai di kuil meiji jingu dilaksanakan mulai tanggal 1 sampai tanggal 3 November. Aki no Taisai atau Festival Musim Gugur Besar, merupakan festival yang merayakan kelahiran Kaisar Meiji. Festival ini dianggap sebagai yang paling penting dari semua acara dan ritual di Kuil Meiji Jingu. Selama festival ini, pengunjung akan dapat menyaksikan seni pertunjukan tradisional Jepang.
Contoh pertunjukan tersebut, seperti Noh, yaitu drama musikal Jepang klasik, Kyogen, yaitu teater komik tradisional Jepang, dan Bugaku, yaitu tarian dan musik istana. Jangan lewatkan acara yabusame, yaitu memanah di atas kuda yang diadakan pada awal November.
Festival Shukuba Shinagawa
Pertama kali Festival Shukuba Shinagawa diadakan sekitar 30 tahun yang lalu yang biasanya dilaksanakan pada akhir bulan September dari pukul 11:00 siang – 08:00 malam. Tujuannya adalah untuk meneruskan tradisi dan budaya Shinagawa-juku, yang merupakan pos pertama dari 53 stasiun pos (tempat istirahat dan penginapan) dari jalan raya Tokaido.
Jalan tersebut menghubungkan Nihombashi dengan Kyoto selama periode Edo, yaitu sekitar tahun 1603 – 1868. Selama festival, sekitar 2 km jalan yang tetap mempertahankan aura Edo-nya menjadi tempat pawai orang-orang yang mengenakan pakaian yang mengingatkan kita pada zaman Edo.
Saat festival ini juga ada pertunjukan live drum dan alat musik tiup Jepang yang dilakukan oleh siswa setempat. Pengunjung akan menemukan banyak tempat wisata lainnya di acara tersebut, termasuk stan dan toko yang menjual produk dari seluruh Jepang.
Jepang memiliki 4 musim dan Jepang juga menawarkan banyak festival di tiap musimnya. Tak hanya festival hanami yang dilakukan pada saat musim semi, beberapa festival lainnya pun menarik untuk diikuti silahkan nakama pongo baca festival musim semi melalui website. Contohnya adalah festival-festival di musim gugur yang menyajikan beragam acara yang berhubungan dengan budaya Jepang. Kira-kira saat musim gugur nanti, festival apa yang sangat ingin nakama pongo saksikan dan ikuti? Selain itu nakama pongo juga bisa baca tentang musim gugur di Jepang melalui website
Budaya Antre Negeri Sakura Patut Di Tiru
Budaya antre adalah suatu hal dan sifat yang harus ditanam sejak dini, karena pada saat ini kita sering sekali melihat di beberapa kesempatan masyarakat tidak mau lagi mengantre. Semuanya ingin . Baca Selanjutnya
Continue Reading
Perbedaan Geisha dan Maiko
Nakama pongo mungkin sudah paham apa itu geisha bukan? Jika ada yang belum memahami arti geisha sesungguhnya nakama pongo bisa membaca langsung melalui website pada link berikut yang membahas tentang. Baca Selanjutnya
Continue Reading
Istri Bangga Suami Pernah Di Layanani Geisha
Geisha merupakan julukan yang disematkan kepada wanita yang bekerja sebagai pekerja seni tradisional di Jepang. Seorang geisha menjalani pelatihan yang sangat ketat. Satu lagi tradisi unik asal Negara Jepang, geisha.. Baca Selanjutnya
Continue Reading
“Samurai” orang atau pedang?
Nakama pongo pernah dengar “samurai” bukan? Samurai sangat terkenal di seluruh dunia, namun masih banyak orang Indonesia yang salah pengertian tentang samurai. Banyak orang Indonesia yang mengira bahwa pedang panjang. Baca Selanjutnya
Continue Reading