Apakah nakama pongo sudah bisa menyebutkan setiap anggota keluarga seperti ayah, ibu, adik, kakak, nenek, kakek dalam bahasa Jepang? Nakama pongo tahu tidak kalau ternyata penyebutan anggota keluarga sendiri dan penyebutan anggota keluarga orang lain berbeda? Bisakah nakama pongo menghitung jumlah orang dalam bahasa Jepang? Karena penyebutan angka dan penyebutan jumlah orang dalam bahasa Jepang berbeda.
Sebagai informasi penting, perlu diketahui bahwa istilah untuk menyebut keluarga sendiri dan keluarga orang lain berbeda. Namun uniknya, beberapa istilah untuk memberikan kesan sopan keluarga orang lain digunakan juga sebagai kata panggilan.
Sebutan keluarga sendiri digunakan ketika pembicara menjelaskan mengenai keluarganya. Sebutan keluarga orang lain digunakan ketika pembicara mengatakan mengenai keluarga orang
lain. Panggilan bisa digunakan baik untuk memanggil keluarga sendiri, maupun saat memanggil anggota keluarga orang lain.
Selain itu terdapat juga beberapa sebutan gelar saat memanggil nama orang lain di Jepang, yaitu saat pengucapan kata “~sama”, “~san”, “~chan”, dan “~kun” yang biasa diletakkan dibelakang nama seseorang, namun tidak sembarang orang yang mendapatkan gelar tersebut. Berikut akan dijelaskan sedikit perbedaan beberapa nama gelar diatas.
~Sama (様 【さま】) adalah versi lebih hormat dari san. Gelar ini digunakan untuk menyebut orang dengan tingkat yang lebih tinggi dari dirinya, pada pelanggan, atau pada orang yang dikaguminya. Ketika menyebut untuk dirinya sendiri, sama hal ini bisa dianggap sombong atau angkuh. Sama digunakan pada nama penerima dalam surat dan paket pos dan dalam e-mail bisnis.
~San (さん), kadang-kadang diucapkan han (はん) pada Dialek Kansai, adalah gelar kehormatan paling umum dan mempunyai arti hormat yang sama dengan “Tuan”, “Nyonya”, “Nona”, dan lain-lain. Namun, selain digunakan untuk nama orang, gelar ini juga digunakan dalam cara lain. San digunakan dengan kata tempat kerja, seperti penjual buku bisa dipanggil atau disebut honya-san (“toko buku” + san).
~Chan (ちゃん) adalah akhiran kecil; gelar ini mengungkapkan bahwa si pembicara sedang berbicara pada orang yang dikasihi. Maka, menggunakan chan dengan nama orang yang lebih tinggi dari kita akan dianggap merendahkan dan kasar. Secara umum, chan digunakan untuk bayi, anak kecil, dan gadis remaja. Gelar ini bisa diaplikasikan pada binatang imut, pasangan, teman dekat, atau pada perempuan muda lainnya.
~Kun (君【くん】) digunakan oleh orang dengan status senior ketika menyebutkan atau memanggil orang yang lebih junior dari dirinya, atau kepada seseorang lain saat menyebut atau memanggil anak atau remaja laki-laki. Gelar ini bisa digunakan juga oleh perempuan ketika menyebutkan laki-laki yang sangat berarti baginya atau dikenalnya sejak lama. Walaupun secara umum kun digunakan untuk laki-laki, hal ini tidak kaku. Sebagai contoh, dalam lingkungan bisnis, pegawai wanita yang junior bisa dipanggil kun oleh laki-laki yang senior.
Berikut akan dijelaskan perbedaan penyebutan keluarga sendiri dan keluarga orang lain dalam bahasa Jepang. Simak baik-baik ya!
Penyebutan Anggota Keluarga Sendiri Dalam Bahasa Jepang
Dalam penyebutan anggota keluarga sendiri dalam bahasa Jepang juga memiliki dua jenis, yaitu penyebutan secara umum dan panggilan terhadap anggota keluarga sendiri. Berikut akan dipaparkan berupa tabel dibawah ini.
Bahasa Jepang
|
Bahasa Indonesia
|
Kazoku |
Keluarga |
Ryoushin |
Kedua orangtua |
Chichi |
Ayah |
Haha |
Ibu |
Kyoudai |
Saudara kandung |
Shimai |
Saudara perempuan |
Ani |
Kakak laki-laki |
Ane |
Kakak perempuan |
Otouto |
Adik laki-laki |
Imouto |
Adik perempuan |
Fuufu |
Suami istri |
Otto |
Suami |
Tsuma |
Istri |
Shujin |
Suami |
Kanai |
Istri |
Kodomo |
Anak |
Musuko |
Anak laki-laki |
Musume |
Anak perempuan |
Mago |
Cucu |
Sofubo |
Kakek nenek |
Sofu |
Kakek |
Sobo |
Nenek |
Shinseki |
Sanak keluarga |
Oji |
Paman |
Oba |
Bibi |
Itoko |
Saudara sepupu |
Panggilan Anggota Keluarga Sendiri
Bahasa Jepang
|
Bahasa Indonesia
|
Otousan |
Ayah |
Okaasan |
Ibu |
Papa |
Ayah |
Mama |
Ibu |
Oniichan |
Kakak perempuan |
Oneechan |
Kakak laki-laki |
Ojiichan |
Kakek |
Obaachan |
Nenek |
Ojisan |
Paman |
Obasan |
Bibi |
Cara Memperkenalkan Anggota Keluarga Diri Sendiri Dalam Bahasa Jepang
Pola Kalimat
Watashi no KB (Anggota Keluarga) desu.
Ini (anggota keluarga) saya.
|
|
Pola kalimat diatas digunakan untuk memperkenalkan anggota keluarga diri sendiri kepada orang lain. Pada KB (anggota keluarga) silahkan masukkan anggota keluarga yang akan diperkenalkan kepada orang lain. Berikut ada beberapa contoh kalimat cara memperkenalkan anggota keluarga diri sendiri dalam bahasa Jepang.
Contoh kalimat
- Watashi no (haha/ chichi/ ryoushin) desu.
Ini (ibu/ ayah/ orangtua) saya.
- Watashi no (ani/ ane) desu
Ini (kakak laki-laki/ kakak perempuan) saya
- Watashi no (otouto/ Imouto) desu.
Ini (adik laki-laki/ adik perempuan) saya.
- Watashi no (musume/ musuko) desu.
Ini (Anak laki-laki/ anak perempuan) saya.
- Watashi no (sofu/ sobo) desu
Ini (kakek/nenek) saya.
Cara Penyebutan Anggota Keluarga Orang Lain
Bahasa Jepang |
Bahasa Indonesia |
Otousan |
Ayah |
Okaasan |
Ibu |
Oniisan |
Kakak laki-laki |
Oneesan |
Kakak perempuan |
Imoutosan |
Adik perempuan |
Otoutosan |
Adik laki-laki |
Ojiisan |
Kakek |
Obaasan |
Nenek |
Ojisan |
Paman |
Obasan |
Bibi |
Pola Kalimat
Anata no KB (Anggota keluarga) desu
(anggota keluarga) anda
Pola kalimat diatas digunakan untuk memperkenalkan anggota keluarga orang lain kepada orang lain. Pada KB (anggota keluarga) silahkan masukkan anggota keluarga yang akan diperkenalkan kepada orang lain. Sedangkan kata “anata” bisa digantikan dengan nama orang yang memiliki keluar tersebut dengan ditambahkan kata “~san” dibelakang nama orang tersebut yang memiliki arti menghormati orang tersebut. Berikut ada beberapa contoh kalimat cara memperkenalkan anggota keluarga diri sendiri dalam bahasa Jepang.
Contoh Kalimat
- Anata no (otousan/ okaasan) desu
Ini (ayah/ ibu) anda.
- Mira-san no (oniisan/ oneesan) desu.
Ini (kakak laki-laki/ kakak perempuan) mira.
- Dika-san no (otoutosan/ imoutosan) desu.
Ini (adik laki-laki/ adik perempuan) dika.
Kaiwa
A: B-san, anata no kazoku wa nan-nin desuka
(B, berapa jumlah keluarga anda?)
B: yo-nin desu.
(4 orang)
A: dare desuka
(siapa saja?)
B: haha to chichi to otouto to watashi desu
(ibu, ayah, adik laki-laki dan saya)
A: anata no okaasan wa nan-sai desuka
(ibu anda umur berapa?)
B: yon juu- sai desu
(40 tahun)
A: sou ne
(begitu ya)
Cara Menyebutkan Jumlah Orang/ Jumlah Keluarga
Pola Kalimat
[Jumlah orang] nin
[jumlah orang] orang
Pada dasarnya jumlah orang dihitung dengan frasa “angka+nin” dalam bahasa Jepang. Misalnya pada 3 orang dalam bahasa Jepang “san-nin”, 5 orang “go-nin”, 10 orang (juu-nin), dan seterusnya. Tetapi ada dua yang pengucapan spesial, yaitu 1 orang pengucapan “hitori” dan 2 orang pengucapan “futari”. Namun menghitung jumlah orang juga dibagi dua jenis yaitu cara menghitung jumlah orang secara umum dan menghitung jumlah orang atau tamu. Berikut akan dijelaskan pada tabel dibawah ini.
Mengitung Jumlah Orang Secara Umum
Bahasa Jepang
|
Bahasa Indonesia
|
Hitori |
1 orang |
Futari |
2 orang |
San-nin |
3 orang |
Yo-nin |
4 orang |
Go-nin |
5 orang |
Roku-nin |
6 orang |
Shichi/ nana- nin |
7 orang |
Hachi-nin |
8 orang |
Kyuu- nin |
9 orang |
Juu-nin |
10 orang |
Nan-nin |
Berapa orang? |
Kaiwa
A: B-san, anata no kazoku wa nan-nin desuka
(B, Keluarga anda ada berapa orang?)
B: watashi no kazoku wa yo-nin desu.
(Keluarga saya ada 4 orang)
A: dare desuka.
(Siapa saja?)
B: haha to chichi to imouto to watashi desu.
(Ibu, ayah, adik perempuan dan saya)
Pada contoh percakapan diatas terdapat partikel “to” setiap menyebutkan anggota keluarganya, yang memiliki arti “dan”. Jadi pada saat akan menyebutkan benda lebih dari 1 benda secara rinci harus menggunakan partikel “to” diantara kata benda tersebut.
Cara Menyebutkan Jumlah Orang/ Tamu
Cara penyebutan jumlah orang untuk tamu terdapat beberapa perbedaan dengan cara menyebutkan jumlah orang secara umum. Berikut akan dijelaskan secara rinci dalam tabel dibawah berikut.
Bahasa Jepang
|
Bahasa Indonesia
|
Hitori meisama/ ichi meisama |
1 orang |
Futari meisama/ ni meisama |
2 orang |
San-meisama |
3 orang |
Yo-meisama |
4 orang |
Go-meisama |
5 orang |
Roku-meisama |
6 orang |
Shichi/ nana- meisama |
7 orang |
Hachi-meisama |
8 orang |
Kyuu-meisama |
9 orang |
Juu-meisama |
10 orang |
Nan-meisama |
Berapa orang? |
Kaiwa
Furunto : Okyakusama wa nan-meisama desuka.
(Tuan, berapa orang?)
Okyakusama : futari desu
(2 orang)
Furunto : ni-meisama desu ne.
(2 orang ya)
Furunto : hai, kashikomarimashita. Shoushou omachi kudasai
(iya, mengerti. Tolong tunggu sebentar)
Okyakusama : hai, arigatou.
(iya, terima kasih)
Pada percakapan diatas ada kalimat okyakusama (tamu) hanya mengucapkan “futari”, namun sebagai staff tetap harus mengucapkan jumlah orang dengan “ni-meisama” karena kata itu merupakan bentuk sopan terhadap tamu.
Sekian artikel mengenai keluarga dalam bahasa Jepang ya, untuk mengetahui artikel yang lain terkait keluarga dalam bahasa Jepang bisa cek di situs website wikipedia berikut ini dan juga bisa baca artikel cara mudah mempelajari angka dalam bahasa Jepang melalui link situs website berikut
Apakah nakama pongo sudah bisa menyebutkan setiap anggota keluarga seperti ayah, ibu, adik, kakak, nenek, kakek dalam bahasa Jepang? Nakama pongo tahu tidak kalau ternyata penyebutan anggota keluarga sendiri dan penyebutan anggota keluarga orang lain berbeda? Bisakah nakama pongo menghitung jumlah orang dalam bahasa Jepang? Karena penyebutan angka dan penyebutan jumlah orang dalam bahasa Jepang berbeda.
Sebagai informasi penting, perlu diketahui bahwa istilah untuk menyebut keluarga sendiri dan keluarga orang lain berbeda. Namun uniknya, beberapa istilah untuk memberikan kesan sopan keluarga orang lain digunakan juga sebagai kata panggilan.
Sebutan keluarga sendiri digunakan ketika pembicara menjelaskan mengenai keluarganya. Sebutan keluarga orang lain digunakan ketika pembicara mengatakan mengenai keluarga orang
lain. Panggilan bisa digunakan baik untuk memanggil keluarga sendiri, maupun saat memanggil anggota keluarga orang lain.
Selain itu terdapat juga beberapa sebutan gelar saat memanggil nama orang lain di Jepang, yaitu saat pengucapan kata “~sama”, “~san”, “~chan”, dan “~kun” yang biasa diletakkan dibelakang nama seseorang, namun tidak sembarang orang yang mendapatkan gelar tersebut. Berikut akan dijelaskan sedikit perbedaan beberapa nama gelar diatas.
~Sama (様 【さま】) adalah versi lebih hormat dari san. Gelar ini digunakan untuk menyebut orang dengan tingkat yang lebih tinggi dari dirinya, pada pelanggan, atau pada orang yang dikaguminya. Ketika menyebut untuk dirinya sendiri, sama hal ini bisa dianggap sombong atau angkuh. Sama digunakan pada nama penerima dalam surat dan paket pos dan dalam e-mail bisnis.
~San (さん), kadang-kadang diucapkan han (はん) pada Dialek Kansai, adalah gelar kehormatan paling umum dan mempunyai arti hormat yang sama dengan “Tuan”, “Nyonya”, “Nona”, dan lain-lain. Namun, selain digunakan untuk nama orang, gelar ini juga digunakan dalam cara lain. San digunakan dengan kata tempat kerja, seperti penjual buku bisa dipanggil atau disebut honya-san (“toko buku” + san).
~Chan (ちゃん) adalah akhiran kecil; gelar ini mengungkapkan bahwa si pembicara sedang berbicara pada orang yang dikasihi. Maka, menggunakan chan dengan nama orang yang lebih tinggi dari kita akan dianggap merendahkan dan kasar. Secara umum, chan digunakan untuk bayi, anak kecil, dan gadis remaja. Gelar ini bisa diaplikasikan pada binatang imut, pasangan, teman dekat, atau pada perempuan muda lainnya.
~Kun (君【くん】) digunakan oleh orang dengan status senior ketika menyebutkan atau memanggil orang yang lebih junior dari dirinya, atau kepada seseorang lain saat menyebut atau memanggil anak atau remaja laki-laki. Gelar ini bisa digunakan juga oleh perempuan ketika menyebutkan laki-laki yang sangat berarti baginya atau dikenalnya sejak lama. Walaupun secara umum kun digunakan untuk laki-laki, hal ini tidak kaku. Sebagai contoh, dalam lingkungan bisnis, pegawai wanita yang junior bisa dipanggil kun oleh laki-laki yang senior.
Berikut akan dijelaskan perbedaan penyebutan keluarga sendiri dan keluarga orang lain dalam bahasa Jepang. Simak baik-baik ya!
Penyebutan Anggota Keluarga Sendiri Dalam Bahasa Jepang
Dalam penyebutan anggota keluarga sendiri dalam bahasa Jepang juga memiliki dua jenis, yaitu penyebutan secara umum dan panggilan terhadap anggota keluarga sendiri. Berikut akan dipaparkan berupa tabel dibawah ini.
Bahasa Jepang
Bahasa Indonesia
Panggilan Anggota Keluarga Sendiri
Bahasa Jepang
Bahasa Indonesia
Cara Memperkenalkan Anggota Keluarga Diri Sendiri Dalam Bahasa Jepang
Pola Kalimat
Watashi no KB (Anggota Keluarga) desu.
Ini (anggota keluarga) saya.
Pola kalimat diatas digunakan untuk memperkenalkan anggota keluarga diri sendiri kepada orang lain. Pada KB (anggota keluarga) silahkan masukkan anggota keluarga yang akan diperkenalkan kepada orang lain. Berikut ada beberapa contoh kalimat cara memperkenalkan anggota keluarga diri sendiri dalam bahasa Jepang.
Contoh kalimat
Ini (ibu/ ayah/ orangtua) saya.
Ini (kakak laki-laki/ kakak perempuan) saya
Ini (adik laki-laki/ adik perempuan) saya.
Ini (Anak laki-laki/ anak perempuan) saya.
Ini (kakek/nenek) saya.
Cara Penyebutan Anggota Keluarga Orang Lain
Pola Kalimat
Anata no KB (Anggota keluarga) desu
(anggota keluarga) anda
Pola kalimat diatas digunakan untuk memperkenalkan anggota keluarga orang lain kepada orang lain. Pada KB (anggota keluarga) silahkan masukkan anggota keluarga yang akan diperkenalkan kepada orang lain. Sedangkan kata “anata” bisa digantikan dengan nama orang yang memiliki keluar tersebut dengan ditambahkan kata “~san” dibelakang nama orang tersebut yang memiliki arti menghormati orang tersebut. Berikut ada beberapa contoh kalimat cara memperkenalkan anggota keluarga diri sendiri dalam bahasa Jepang.
Contoh Kalimat
Ini (ayah/ ibu) anda.
Ini (kakak laki-laki/ kakak perempuan) mira.
Ini (adik laki-laki/ adik perempuan) dika.
Kaiwa
A: B-san, anata no kazoku wa nan-nin desuka
(B, berapa jumlah keluarga anda?)
B: yo-nin desu.
(4 orang)
A: dare desuka
(siapa saja?)
B: haha to chichi to otouto to watashi desu
(ibu, ayah, adik laki-laki dan saya)
A: anata no okaasan wa nan-sai desuka
(ibu anda umur berapa?)
B: yon juu- sai desu
(40 tahun)
A: sou ne
(begitu ya)
Cara Menyebutkan Jumlah Orang/ Jumlah Keluarga
Pola Kalimat
[Jumlah orang] nin
[jumlah orang] orang
Pada dasarnya jumlah orang dihitung dengan frasa “angka+nin” dalam bahasa Jepang. Misalnya pada 3 orang dalam bahasa Jepang “san-nin”, 5 orang “go-nin”, 10 orang (juu-nin), dan seterusnya. Tetapi ada dua yang pengucapan spesial, yaitu 1 orang pengucapan “hitori” dan 2 orang pengucapan “futari”. Namun menghitung jumlah orang juga dibagi dua jenis yaitu cara menghitung jumlah orang secara umum dan menghitung jumlah orang atau tamu. Berikut akan dijelaskan pada tabel dibawah ini.
Mengitung Jumlah Orang Secara Umum
Bahasa Jepang
Bahasa Indonesia
Kaiwa
A: B-san, anata no kazoku wa nan-nin desuka
(B, Keluarga anda ada berapa orang?)
B: watashi no kazoku wa yo-nin desu.
(Keluarga saya ada 4 orang)
A: dare desuka.
(Siapa saja?)
B: haha to chichi to imouto to watashi desu.
(Ibu, ayah, adik perempuan dan saya)
Pada contoh percakapan diatas terdapat partikel “to” setiap menyebutkan anggota keluarganya, yang memiliki arti “dan”. Jadi pada saat akan menyebutkan benda lebih dari 1 benda secara rinci harus menggunakan partikel “to” diantara kata benda tersebut.
Cara Menyebutkan Jumlah Orang/ Tamu
Cara penyebutan jumlah orang untuk tamu terdapat beberapa perbedaan dengan cara menyebutkan jumlah orang secara umum. Berikut akan dijelaskan secara rinci dalam tabel dibawah berikut.
Bahasa Jepang
Bahasa Indonesia
Kaiwa
Furunto : Okyakusama wa nan-meisama desuka.
(Tuan, berapa orang?)
Okyakusama : futari desu
(2 orang)
Furunto : ni-meisama desu ne.
(2 orang ya)
Furunto : hai, kashikomarimashita. Shoushou omachi kudasai
(iya, mengerti. Tolong tunggu sebentar)
Okyakusama : hai, arigatou.
(iya, terima kasih)
Pada percakapan diatas ada kalimat okyakusama (tamu) hanya mengucapkan “futari”, namun sebagai staff tetap harus mengucapkan jumlah orang dengan “ni-meisama” karena kata itu merupakan bentuk sopan terhadap tamu.
Sekian artikel mengenai keluarga dalam bahasa Jepang ya, untuk mengetahui artikel yang lain terkait keluarga dalam bahasa Jepang bisa cek di situs website wikipedia berikut ini dan juga bisa baca artikel cara mudah mempelajari angka dalam bahasa Jepang melalui link situs website berikut
KosaKata Bahasa Jepang Slank
Bahasa Jepang yang biasa didapatkan di sekolah nakama pongo mungkin bahasa Jepang dalam bentuk “sonkeigo” atau bentuk sopan bahasa Jepang, tidak ada sekolah yang mengajarkan bahasa Jepang slank atau yang. Baca Selanjutnya
Continue Reading
Minuman Jepang Beralkohol
Hai, bagi nakama pongo pecinta alkohol mana suaranya? Kali ini kami akan memberikan informasi yang sangat menarik bagi nakama pongo yang sangat menyukai dengan yang namanya minuman beralkohol. Penasaran?. Baca Selanjutnya
Continue Reading
Minuman Jepang Non Alkohol Ternyata Ada di Indonesia
Nakama pongo kemarin kita sudah membuat artikel terkait kosa kata minuman Jepang bukan, namun jika ada yang belum baca artikel tentang kosa kata minuman Jepang nakama pongo bisa membacanya melalui. Baca Selanjutnya
Continue Reading
Mengenal Kosa Kata, Pola Kalimat dan Percakapan Minuman Dalam Bahasa Jepang
Nakama pongo masih ingat kemarin kita membahas artikel tentang apa? Ya benar sekali, kemarin kita membahas artikel tentang makanan dan masakan dalam bahasa Jepang, selain itu juga dibahas sedikit tentang. Baca Selanjutnya
Continue Reading