Negara sakura Jepang terkenal dengan banyak budaya yang sangat unik, apakah nakama pongo mengetahui bahwa di Jepang juga percaya dengan adanya roh jahat. Jadi di Jepang ada perayaan festival mengusir roh jahat. Orang Jepang mempercayai kacang kedelai untuk mengusir roh jahat. Bukan sembarang kacang, warga Jepang memilih kacang kedelai panggang yang disebut fuku mame (kacang keberuntungan), yang nantinya akan dilempar keluar pintu ke arah roh jahat.
Kacang keberuntungan, tidak hanya dilempar untuk mengusir roh jahat, warga biasanya akan memakan satu kacang setiap tahunnya. Di beberapa daerah, disediakan kacang kedelai tambahan untuk dikonsumsi sebagai lambang kesehatan yang baik di tahun baru. Tradisi makan kacang kedelai diinisiasi pertama kali di wilayah Kansai, baru kemudian mulai dilakoni di wilayah lainnya, ditandai dengan banyak toko yang menjajakan kacang kedelai.
Negara sakura Jepang yang mempunyai empat musim, Jepang mengapresiasi budayanya sepanjang tahun, di mana masing-masing musim memiliki hajatannya sendiri. Pada awal tahun yang identik dengan Haru Matsuri (Festival Musim Semi), warga Jepang larut dalam sukacita di festival melempar kacang kedelai atau yang dikenal sebagai Setsubun.
Setsubun sendiri secara harafiah memiliki arti pembagian istilah “setsubun” digunakan untuk menyebut hari sebelum datangnya musim semi, sedangkan hari-hari setsubun yang lain telah terlupakan. Sangat erat kaitannya dengan awal musim semi. Tahun baru cina biasanya dirayakan sekitar periode ini. Para petani sering kali merayakan permulaan dengan mengadakan acara-acara special, pemujaan dan persembahan kepada tuhan/kami, serta upacara untuk kebahagian dan kemakmuran tetapi pada zaman modern berbagai tradisi asli kuno setsubun Jepang sudah mulai lenyap dan punah dari aslinya, Akan tetapi acara itu digantikan dengan sebuah tradisi melempar kacang dan memakan sushi rol (ehoumaki).
Performansi merupakan suatu kegiatan atau tindakan yang di lakukan sebagai perwujudan dari ungkapan pikiran dan perasaan dan menjadi bagian penting dalam kegiatan tradisi. Aktualisasi sebuah tradisi terlibat melalui komponen yaitu: komposisi, transmisi, audiens, dan konteks. Sedangkan kearifan lokal merupakan suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus-menurus dalam kesadaran masyarakat. Berfungsi dalam mengatur kehidupan masyarakat. Kearifan lokal di festival setsubun berawal dari kepercayaan bahwa hal – hal buruk lebih mudah muncul di penguhujung musim. Oleh karena itu, ketika memasuki akhir musim orang – orang jepang melempar kacang untuk mengusir roh jahat dan memanggil keberuntungan demi satu tahun yang aman dan sejahtera. Tradisi melempar kacang – kacangan merupakan lambang keinginan bebas dari penyakit dan sehat selalu sepanjang tahun.
Sejarah Upacara Mengusir Roh Jahat di Jepang
Fukuoka adalah kota terpadat di Kyushu. Kota ini ditetapkan sebagai “kota besar” pada tanggal 1 april 1972 dan merupakan pusat ekonomi dan kebudayaan Kyushu sejak tahun 1930-an. Di kota ini mempunyai luas sebesar 340,03 km2 dan penduduk sejumlah 1.380.790 jiwa (2004). Kepadatan penduduknya adalah 4061 jiwa/km2.
Pada kuil budha juga terdapat perayaan setsubun. Para pendeta serta orang-orang yang diundang akan melemparkan kedelai, amplop kecil berisikan uang, permen dan berbagai macam hadiah lainnya. Pada kuil besar, selebriti dan pesumo juga akan diundang, dan event yang seperti ini disiarkan pada tv nasional (Jepang). Festival ini didatangi sekitar 100.000 orang atau lebih.
Asal usul peringatan hari setsubun bahwa pada zaman dahulu, perayaan setsubun dilaksanakan dalam lingkungan di istana kaisar di mana acara ini berbagai macam boneka dari tanah liat yang sudah diberi warna dipajang di berbagai pintu gerbang dalam lingkungan istana. Boneka-boneka tersebut dibentuk seperti anak-anak dan sapi, tetapi dibalik acara itu ada juga hal yang menarik diantaranya makan sushi dan melempar cabe.
Tetapi pada zaman modern berbagai tradisi asli kuno setsubun jepang sudah mulai lenyap dan punah dari aslinya, Akan tetapi acara itu digantikan dengan sebuah tradisi melempar kacang dan menegakkan kepala ikan sarden yang diikuti oleh setiap pria dan wanita. Dimana ikan itu ditusuk dengan ranting pohon hiiragi di pintu masuk rumahnya. Tetapi ada kabar juga tentang acara setsubun, Dimana intinya festival ini untuk mengusir setan agar manusia tidak di ganggu dan setiap hari setsubun akan di penuhi oleh wisatawan lokal dan luar negeri Jepan. Upacara mame maki diiringi teriakan dan nyanyian “oni wa soto” (keluarlah setan) dan “fuku wa uchi” (datang dalam kebahagiaan).
Kini, festival Setsubun sudah dibalut unsur modern, di mana acara mendapat sponsor dan disiarkan di televisi dengan penampilan atraksi sumo dan menghadirkan selebriti. Selain kacang kedelai, juga dilemparkan permen, amplop berisi uang, dan hadiah kecil untuk menarik atensi penonton.
Waktu Pelaksanaan Upacara Mengusir Roh Jahat
Tempat pelaksaanan setsubun sendiri di kuil kushida di fukuoka. Pelaksanaanya pada tanggal 3 – 4 februari. Perayaan setsubun sendiri di laksanakan 2 hari di hari itu banyak masyarakat Jepang yang ikut merayakan festival tersebut. Festival ini di laksanakan juga di sekolah-sekolah di jepang untuk melatih anak-anak agar anak-anak terlatih dan terhindar dari setan. Festival ini sangat di tunggu-tunggu oleh masyarakat Jepang di bulan februari. Banyak kuil yang merayakan festival setsubun dan masyarakat Jepang sendiri sudah memilih mana kuil yang akan didatangi untuk perayaan festival setsubun tersebut.
Tahapan Khusus Perayaan Pengusiran Roh Jahat
Tahapan khusus untuk Festival Setsubun di depan aula utama, dan Tujuh Dewa dan tari otafuku berputar sambil melempar kacang dan meneriakkan “Fuku wa uchi, Oni-wa-Soto” (Keberuntungan masuklah!, Roh jahat Di luar!). Kacang di lempar atau Bungkusan kacang keberuntungan dilemparkan ke tengah-tengah khalayak ramai untuk ditangkap atau dipungut. Ada mungkin melihat permen, kue beras, dan bahkan buah kering.
Para pengunjung menyambutnya dengan berbagai cara. Semua orang membawa kantong untuk menampung kacang yang dilemparkan sebelum jatuh ke tanah. Mereka meyakini, bila memakan kacang tersebut akan terhindar dari penyakit selama satu tahun. Setelah pelemparan kacang, kebiasaan memakan kacang Anggota boleh mengambil kacang sesuai dengan usia mereka pada tahun tersebut dengan harapan memakan kacang dapat membawa keberuntungan selama satu tahun.
Hal ini berhubungan dengan kepercayaan tentang yakudoshi (厄年), yaitu kepercayaan mengenai usia yang dianggap kurang beruntung, yakni usia dua puluh lima, empat puluh dua, dan enam puluh bagi laki-laki, sedangkan wanita pada usia sembilan belas dan tiga puluh tiga tahun.
Diantara usia tersebut, usia yang dianggap paling tidak beruntung bagi wanita adalah tiga puluh tiga tahun sedangkan laki-laki empat puluh dua tahun. tradisi makan sushi yang disebut ehōmaki (sejenis futomaki yang belum dipotong-potong). Sushi dimakan tanpa berhenti sambil menghadap ke arah mata angin tempat bersemayam dewa keberuntungan untuk tahun tersebut.Sushi dipegang dengan kedua belah tangan dan orang yang sedang makan dilarang berbicara sampai sushi habis dimakan.
Benda-Benda yang di Gunakan Pada Acara Mengusir Roh Jahat
Benda ini merupakan bagian penting dalam festival setsubun dimana setiap benda-benda atau perlengkapan tersebut selain sebagai alat-alat festival, perlengkapan tersebut juga mempunyai makna didalam festival. Adapun perlengkapan yang digunakan pada upacara festival setsubun adalah :
Kacang
kacang di sini boleh mengunakan kacang selain kacang kedelai biasanya masyarakat jepang mengunakan kacang tanah, kue beras, dan bahkan buah kering.
Topeng Oni/setan
Topeng ini di gunakan oleh orang yang berperan menjadi oni/setan di acara festival setsubun.
Ehōumaki (sejenis sushi futomaki yang belum dipotong-potong)
Setelah acara tersebut selesai para undangan akan memakan Sushi tanpa berhenti sambil menghadap ke arah mata angin tempat bersemayam dewa keberuntungan untuk tahun tersebut. Sushi dipegang dengan kedua belah tangan dan orang yang sedang makan dilarang berbicara sampai sushi habis dimakan.
Nakama pongo sekian dulu artikel terkait perayaan unik tentang cara mengusir roh jahat yang dilakukan di Jepang selain itu bisa juga baca artikel terkait cara pengusiran roh jahat di Jepang melalui website wikipedia melalui link berikut dan silahkan juga baca artikel tentang budaya unik di Jepang yang lain melalui link website berikut
Negara sakura Jepang terkenal dengan banyak budaya yang sangat unik, apakah nakama pongo mengetahui bahwa di Jepang juga percaya dengan adanya roh jahat. Jadi di Jepang ada perayaan festival mengusir roh jahat. Orang Jepang mempercayai kacang kedelai untuk mengusir roh jahat. Bukan sembarang kacang, warga Jepang memilih kacang kedelai panggang yang disebut fuku mame (kacang keberuntungan), yang nantinya akan dilempar keluar pintu ke arah roh jahat.
Kacang keberuntungan, tidak hanya dilempar untuk mengusir roh jahat, warga biasanya akan memakan satu kacang setiap tahunnya. Di beberapa daerah, disediakan kacang kedelai tambahan untuk dikonsumsi sebagai lambang kesehatan yang baik di tahun baru. Tradisi makan kacang kedelai diinisiasi pertama kali di wilayah Kansai, baru kemudian mulai dilakoni di wilayah lainnya, ditandai dengan banyak toko yang menjajakan kacang kedelai.
Negara sakura Jepang yang mempunyai empat musim, Jepang mengapresiasi budayanya sepanjang tahun, di mana masing-masing musim memiliki hajatannya sendiri. Pada awal tahun yang identik dengan Haru Matsuri (Festival Musim Semi), warga Jepang larut dalam sukacita di festival melempar kacang kedelai atau yang dikenal sebagai Setsubun.
Setsubun sendiri secara harafiah memiliki arti pembagian istilah “setsubun” digunakan untuk menyebut hari sebelum datangnya musim semi, sedangkan hari-hari setsubun yang lain telah terlupakan. Sangat erat kaitannya dengan awal musim semi. Tahun baru cina biasanya dirayakan sekitar periode ini. Para petani sering kali merayakan permulaan dengan mengadakan acara-acara special, pemujaan dan persembahan kepada tuhan/kami, serta upacara untuk kebahagian dan kemakmuran tetapi pada zaman modern berbagai tradisi asli kuno setsubun Jepang sudah mulai lenyap dan punah dari aslinya, Akan tetapi acara itu digantikan dengan sebuah tradisi melempar kacang dan memakan sushi rol (ehoumaki).
Performansi merupakan suatu kegiatan atau tindakan yang di lakukan sebagai perwujudan dari ungkapan pikiran dan perasaan dan menjadi bagian penting dalam kegiatan tradisi. Aktualisasi sebuah tradisi terlibat melalui komponen yaitu: komposisi, transmisi, audiens, dan konteks. Sedangkan kearifan lokal merupakan suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus-menurus dalam kesadaran masyarakat. Berfungsi dalam mengatur kehidupan masyarakat. Kearifan lokal di festival setsubun berawal dari kepercayaan bahwa hal – hal buruk lebih mudah muncul di penguhujung musim. Oleh karena itu, ketika memasuki akhir musim orang – orang jepang melempar kacang untuk mengusir roh jahat dan memanggil keberuntungan demi satu tahun yang aman dan sejahtera. Tradisi melempar kacang – kacangan merupakan lambang keinginan bebas dari penyakit dan sehat selalu sepanjang tahun.
Sejarah Upacara Mengusir Roh Jahat di Jepang
Fukuoka adalah kota terpadat di Kyushu. Kota ini ditetapkan sebagai “kota besar” pada tanggal 1 april 1972 dan merupakan pusat ekonomi dan kebudayaan Kyushu sejak tahun 1930-an. Di kota ini mempunyai luas sebesar 340,03 km2 dan penduduk sejumlah 1.380.790 jiwa (2004). Kepadatan penduduknya adalah 4061 jiwa/km2.
Pada kuil budha juga terdapat perayaan setsubun. Para pendeta serta orang-orang yang diundang akan melemparkan kedelai, amplop kecil berisikan uang, permen dan berbagai macam hadiah lainnya. Pada kuil besar, selebriti dan pesumo juga akan diundang, dan event yang seperti ini disiarkan pada tv nasional (Jepang). Festival ini didatangi sekitar 100.000 orang atau lebih.
Asal usul peringatan hari setsubun bahwa pada zaman dahulu, perayaan setsubun dilaksanakan dalam lingkungan di istana kaisar di mana acara ini berbagai macam boneka dari tanah liat yang sudah diberi warna dipajang di berbagai pintu gerbang dalam lingkungan istana. Boneka-boneka tersebut dibentuk seperti anak-anak dan sapi, tetapi dibalik acara itu ada juga hal yang menarik diantaranya makan sushi dan melempar cabe.
Tetapi pada zaman modern berbagai tradisi asli kuno setsubun jepang sudah mulai lenyap dan punah dari aslinya, Akan tetapi acara itu digantikan dengan sebuah tradisi melempar kacang dan menegakkan kepala ikan sarden yang diikuti oleh setiap pria dan wanita. Dimana ikan itu ditusuk dengan ranting pohon hiiragi di pintu masuk rumahnya. Tetapi ada kabar juga tentang acara setsubun, Dimana intinya festival ini untuk mengusir setan agar manusia tidak di ganggu dan setiap hari setsubun akan di penuhi oleh wisatawan lokal dan luar negeri Jepan. Upacara mame maki diiringi teriakan dan nyanyian “oni wa soto” (keluarlah setan) dan “fuku wa uchi” (datang dalam kebahagiaan).
Kini, festival Setsubun sudah dibalut unsur modern, di mana acara mendapat sponsor dan disiarkan di televisi dengan penampilan atraksi sumo dan menghadirkan selebriti. Selain kacang kedelai, juga dilemparkan permen, amplop berisi uang, dan hadiah kecil untuk menarik atensi penonton.
Waktu Pelaksanaan Upacara Mengusir Roh Jahat
Tempat pelaksaanan setsubun sendiri di kuil kushida di fukuoka. Pelaksanaanya pada tanggal 3 – 4 februari. Perayaan setsubun sendiri di laksanakan 2 hari di hari itu banyak masyarakat Jepang yang ikut merayakan festival tersebut. Festival ini di laksanakan juga di sekolah-sekolah di jepang untuk melatih anak-anak agar anak-anak terlatih dan terhindar dari setan. Festival ini sangat di tunggu-tunggu oleh masyarakat Jepang di bulan februari. Banyak kuil yang merayakan festival setsubun dan masyarakat Jepang sendiri sudah memilih mana kuil yang akan didatangi untuk perayaan festival setsubun tersebut.
Tahapan Khusus Perayaan Pengusiran Roh Jahat
Tahapan khusus untuk Festival Setsubun di depan aula utama, dan Tujuh Dewa dan tari otafuku berputar sambil melempar kacang dan meneriakkan “Fuku wa uchi, Oni-wa-Soto” (Keberuntungan masuklah!, Roh jahat Di luar!). Kacang di lempar atau Bungkusan kacang keberuntungan dilemparkan ke tengah-tengah khalayak ramai untuk ditangkap atau dipungut. Ada mungkin melihat permen, kue beras, dan bahkan buah kering.
Para pengunjung menyambutnya dengan berbagai cara. Semua orang membawa kantong untuk menampung kacang yang dilemparkan sebelum jatuh ke tanah. Mereka meyakini, bila memakan kacang tersebut akan terhindar dari penyakit selama satu tahun. Setelah pelemparan kacang, kebiasaan memakan kacang Anggota boleh mengambil kacang sesuai dengan usia mereka pada tahun tersebut dengan harapan memakan kacang dapat membawa keberuntungan selama satu tahun.
Hal ini berhubungan dengan kepercayaan tentang yakudoshi (厄年), yaitu kepercayaan mengenai usia yang dianggap kurang beruntung, yakni usia dua puluh lima, empat puluh dua, dan enam puluh bagi laki-laki, sedangkan wanita pada usia sembilan belas dan tiga puluh tiga tahun.
Diantara usia tersebut, usia yang dianggap paling tidak beruntung bagi wanita adalah tiga puluh tiga tahun sedangkan laki-laki empat puluh dua tahun. tradisi makan sushi yang disebut ehōmaki (sejenis futomaki yang belum dipotong-potong). Sushi dimakan tanpa berhenti sambil menghadap ke arah mata angin tempat bersemayam dewa keberuntungan untuk tahun tersebut.Sushi dipegang dengan kedua belah tangan dan orang yang sedang makan dilarang berbicara sampai sushi habis dimakan.
Benda-Benda yang di Gunakan Pada Acara Mengusir Roh Jahat
Benda ini merupakan bagian penting dalam festival setsubun dimana setiap benda-benda atau perlengkapan tersebut selain sebagai alat-alat festival, perlengkapan tersebut juga mempunyai makna didalam festival. Adapun perlengkapan yang digunakan pada upacara festival setsubun adalah :
Kacang
kacang di sini boleh mengunakan kacang selain kacang kedelai biasanya masyarakat jepang mengunakan kacang tanah, kue beras, dan bahkan buah kering.
Topeng Oni/setan
Topeng ini di gunakan oleh orang yang berperan menjadi oni/setan di acara festival setsubun.
Ehōumaki (sejenis sushi futomaki yang belum dipotong-potong)
Setelah acara tersebut selesai para undangan akan memakan Sushi tanpa berhenti sambil menghadap ke arah mata angin tempat bersemayam dewa keberuntungan untuk tahun tersebut. Sushi dipegang dengan kedua belah tangan dan orang yang sedang makan dilarang berbicara sampai sushi habis dimakan.
Nakama pongo sekian dulu artikel terkait perayaan unik tentang cara mengusir roh jahat yang dilakukan di Jepang selain itu bisa juga baca artikel terkait cara pengusiran roh jahat di Jepang melalui website wikipedia melalui link berikut dan silahkan juga baca artikel tentang budaya unik di Jepang yang lain melalui link website berikut
Budaya Antre Negeri Sakura Patut Di Tiru
Budaya antre adalah suatu hal dan sifat yang harus ditanam sejak dini, karena pada saat ini kita sering sekali melihat di beberapa kesempatan masyarakat tidak mau lagi mengantre. Semuanya ingin . Baca Selanjutnya
Continue Reading
Perbedaan Geisha dan Maiko
Nakama pongo mungkin sudah paham apa itu geisha bukan? Jika ada yang belum memahami arti geisha sesungguhnya nakama pongo bisa membaca langsung melalui website pada link berikut yang membahas tentang. Baca Selanjutnya
Continue Reading
Istri Bangga Suami Pernah Di Layanani Geisha
Geisha merupakan julukan yang disematkan kepada wanita yang bekerja sebagai pekerja seni tradisional di Jepang. Seorang geisha menjalani pelatihan yang sangat ketat. Satu lagi tradisi unik asal Negara Jepang, geisha.. Baca Selanjutnya
Continue Reading
“Samurai” orang atau pedang?
Nakama pongo pernah dengar “samurai” bukan? Samurai sangat terkenal di seluruh dunia, namun masih banyak orang Indonesia yang salah pengertian tentang samurai. Banyak orang Indonesia yang mengira bahwa pedang panjang. Baca Selanjutnya
Continue Reading